Tuesday, February 2, 2016

TAMU TENGAH MALAM

(Sinopsis horor)

By : koko bz

Suasana malam yang sepi. Tak seorangpun pegawai rumah sakit yang lalu lalang di sekitarnya. Hanya ada seorang wanita yang sejak Astrid datang sudah ada di dekat kamar mayat. Astrid mencoba menghampiri. Wanita itu hanya diam dan tidak pernah merespon pembicaraan Astrid, ia malah menangis dan tiba-tiba berlari menuju jendela meninggalkan Astrid kemudian lompat dari ketinggian 10 lantai. Astrid terkejut berteriak tapi ternyata ketika dilihat kebawah tidak ada tanda-tanda orang jatuh dari lantai 10, hingga saat datang beberapa perawat membawa jenazah kekamar mayat. Betapa terkejutnya Astrid ternyata mayat yang baru datang serupa dengan wanita yang baru ia temui. Kejadian malam itu sungguh membuat Astrid shock. Sampai di rumah sepulang dari rumah sakit, Blacky anjing kesayangannya yang biasanya penurut sejak hari itu sering menggonggong dan seakan marah jika di dekati Astrid.

Sejak malam itu Astrid selalu merasakan ketakutan dengan munculnya penampakkan sosok serupa dengan mayat wanita itu sebut saja namanya Menur. Sosok Menur selalu muncul setiap tengah malam saat Astrid jaga di kamar mayat dan juga menjelang tidur hingga Astrid tak berani memejamkan matanya. Setiap ia memejamkan mata sosok Menur sudah ada di dekatnya.

Dari petunjuk Juwita (teman Astrid), Astrid harus menggunakan cermin peninggalan Menur untuk melihat wujud asli Menur dari pantulan cermin. Astrid memberanikan diri walaupun ia sebenarnya sangat takut. Betapa terkejutnya Astrid, dari pantulan cermin itu Astrid melihat sosok Menur ternyata selama ini berada duduk dipundakanya. Tubuh Astrid gemetar menahan takut. Dan akhirnya dari pantulan cemin itu Astrid seakan mendapat pesan kalau Menur sebenarnya korban patah hati, setelah hamil kemudian ditinggalkan oleh  Levan yang sebenarnya adalah teman Astrid yang juga bekerja di rumah sakit itu. Levan akhirnya mengakui semua itu, lalu Levan meminta maaf pada sosok Menur setelah jujur bercerita, kalau sebenarnya Levan masih mencintai Menur dan tidak pernah meninggalkan Menur. Sejak itu dari pantulan cermin Astrid melihat Menur hilang dari pundak Astrid. 


.......