Thursday, January 28, 2016

Treatment

CONTOH TRETMENT

Oh Ternyata Horor 
(durasi 60 menit)

TAMU TENGAH MALAM
(Tereatment)

Astrid adalah perawat baru yang bertugas di sebuah rumah sakit di pinggiran kota. Malam itu Astrid mengendarai sepeda motor di jalan sepi dan gelap hanya diterangi oleh cahaya lampu motornya menuju rumah sakit tempat kerjanya. Di sebuah tikungan Astrid dikejutkan oleh sekelebatan orang melintas. Astrid berusaha menghindar namun malah jatuh. Beruntung Astrid tak terluka, dan berusaha mencari sosok yang ia kira terserempet. Ternyata tidak ada siapa-siapa di situ. Astrid takut ketika mendengar suara berderak lalu ia melihat sosok berambut panjang merangkak keluar dari semak-semak. Astrid ketakutan lalu memacu motornya pergi dari tempat itu.

Astrid sampai di rumah sakit dan langsung bertugas ke di kamar mayat, menggantikan pak Tikno penjaga kamar mayat yang sedang cuti. Astrid sebenarnya tidak sendirian, karena ada Reni dan Levan, namun Astrid yang giliran tugas jaga malam. Entah kenapa suasana malam itu mencekam bagi Astrid, apalagi setelah kecelakaan yang ia alami. Di dalam kamar jenazah muncul sekilas penampakan seram yang tak urung membuat bulu kuduk Astrid merinding. Iapun bergegas menutup kamar jenazah dan segera kembali ke depan. Begitu berbalik Astrid dikagetkan dengan kemunculan seorang perempuan yang tiba-tiba telah berdiri di depan Astrid. Perempuan pucat itu (kelak akan diketahui itu adalah arwah Menur, perawat yang hilang misterius beberapa tahun lalu dan diduga telah meninggal tanpa diketemukan jasadnya hingga kini) hanya diam dan ia malah menangis dan tiba-tiba berlari menuju jendela meninggalkan Astrid kemudian lompat dari jendela lantai 2 itu. Astrid terkejut berteriak tapi ternyata ketika dilihat kebawah tidak ada tanda-tanda orang jatuh, hingga saat datang seorang perawat membawa mayat kekamar jenazah. Betapa terkejutnya Astrid karena dalam pandangan Astrid mayat yang baru datang wajahnya serupa dengan sosok wanita yang baru ia temui dan lihat melocat ke luar jendela (Menur). Kejadian malam itu sungguh membuat Astrid shock.

Sejak malam itu Astrid selalu merasakan ketakutan dengan munculnya penampakkan sosok Menur, terutama saat tengah malam. Sosok Menur selalu muncul setiap tengah malam saat Astrid jaga di kamar mayat dan juga menjelang tidur hingga Astrid tak berani memejamkan matanya. Setiap ia memejamkan mata sosok Menur sudah ada di dekatnya. Blacky anjing kesayangannya yang biasanya penurut sejak hari itu juga sering menggonggong dan seperti marah dan ketakutan kalau di dekati Astrid.

Hingga suatu hari Astrid dapat sebuah petunjuk. Astrid menemukan selembar foto Menur dalam ruangan kerja dokter Arfan. Pertanyaan Astrid, ada hubungan apa Menur dengan dokter Arfan? Dibantu Reni Astrid bertanya pada Levan yang sudah lebih lama bekerja di rumah sakit itu. Astrid mencari petunjuk tentang hubungan Menur dengan dokter Arfan. Akhirnya diketahui ternyata Menur adalah mantan pacar Dokter Arfan. Ada orang yang pernah melihat mereka berengkar hebat hingga Menur menampar dokter Arfan sambil berurai air mata. Levan menyimpulkan pasti ada hubungannya dokter Arfan dengan kematian Menur. Mungkin Astrid sedih dan menghilang sejak itu. Astrid dan Reni sependapat dengan dugaan Levan.

Keesokan harinya Astrid kebetulan bertugas siang dan berpapasan dengan pengemis tua di parkiran RS. Pengemis itu melotot marah ke padanya ketika Astrid akan memberinya uang sedekah. Wanita tua itu malah menghardik dengan berkata ‘hush.. pergi kamu.. jangan mengganggu manusia’...!! Astrid kebingungan lalu Astrid dilempar sebuah benda kecil oleh si pengemis yang tanpa sengaja masuk dalam tas Astrid. Sampai di rumah Astrid heran menemukan cermin kecil dalam tas besarnya yang terbuka. Astrid penasaran? Saat memperhatikan cermin itu untuk berkaca.. aaaarrgghhh... Astrid terkejut melihat sosok perempuan berambut panjang tengah menempel di punggungnya.. Astrid menjerit-jerit ketakutan. Betapa terkejutnya Astrid, dari pantulan cermin itu Astrid melihat sosok Menur ternyata selama ini berada duduk dipundakanya. Saat Astrid melihat di kaca kamar sosok Menur tak terlihat. Tubuh Astrid gemetar menahan takut.

Astrid hampir putus asa menyadari keadaanya. Apalagi setelah tanpa sengaja Astrid melihat dan mendengar dr Arfan menangis menyesali kepergian Menur, padahal ia ingin meminta maaf atas pertengkaran mereka dulu. Beruntung ada Reni sahaatnya yang membuat Astrid tegar. Dibantu oleh pak Tikno yang sudah kembali masuk kerja, Astrid dan Reni mendapat petunjuk baru. Menurut pak Tikno sosok Menur tidak akan pergi dari punggung Astrid sebelum ia menyelesaikan masalahnya. Hingga Astrid menamukan petunjuk baru di semak bawah jendela tempat sosok menur melompat, sebuah jam tangan dalam kondisi mati pada posisi jarum jam 12 malam. Astrid merasa jam ini ada hubungannya dengan sosok Menur. Saat Astrid mengkonsultasikan pada Levan, Levan berubah gelisah dan sok berusaha meminjam jam tersebut dengan alasan mau dicarikan informasi. Beruntung Astrid tak memberikan jam itu pada Levan yang mendadak menghindar saat dr Arfan melintas di dekat mereka.

Di dekat kamar mayat tepat jam 12 malam Astrid memberanikan diri mengeluarkan cermin yang bisa menampakkan sosok Menur itu dan mendekatkannya pada jam temuannya. Saat jam tepat pada posisi 12 malam tiba2 astrid seperti bisa melihat sosok Menur yang tengah berbincang dengan Levan. Ternyata Levan tengah memaksakan cintanya pada Menur tapi Menur menolaknya karena telah berkomitmen dengan dr Arfan. Levan tersinggung merasa diremehkan karena miskin dan mulai menyerang Menur. Menur ketakutan dan mundur mundur hingga terjatuh dari jendela lantai 2 tersebut. Sesaat setelah jatuh Levan tak berhasil menemukan badan Menur di bawah jendela. Ternyata Menur masih hidup dengan kondisi luka parah dan sembunyi di balik pohon/semak. Saat Levan pergi Menur mencoba merangkak pergi namun malah terserempet kendaraan di tikungan tempat pertama Astrid menyerempet sosok Menur beberapa malam lalu.

Saat Astrid kembali terjaga dari kilasan yang dilihatnya ia kaget karena melihat Levan telah berdiri di depannya. Levan hendak menghabisi Astrid yang telah mengetahui rahasia kejahatannya. Sosok Menur yang mencoba menyerang Levan juga mampu dihalau Levan yang telah memagari diri dengan penangkal. Beruntung di saat gawat pak Tikno datang dan berhasil melumpuhkan Levan yang telah mengikat dan melakban mulut Astrid. Saat hendak menyerang pak Tikno Levan malah terjatuh dari jendela yang sama dengan dulu Menur jatuh dan meninggal. Astrid selamat.

Beberapa hari kemudian Astrid, Reni, dr Arfan dan pak Tikno tampak berdoa di makam Menur. Ya, akhirnya jasad Menur berhasil ditemukan di jurang kecil dekat tikungan dan dikuburkan dengan layak.


End.

No comments:

Post a Comment