CONTOH TRETMENT
Oh Ternyata Horor
(durasi 60 menit)
TAMU TENGAH MALAM
(Tereatment)
Astrid adalah perawat baru yang bertugas
di sebuah rumah sakit di pinggiran kota. Malam itu Astrid mengendarai sepeda motor di jalan sepi dan gelap hanya
diterangi oleh cahaya lampu motornya menuju rumah sakit tempat kerjanya. Di sebuah tikungan Astrid dikejutkan
oleh sekelebatan orang melintas. Astrid berusaha menghindar namun malah jatuh. Beruntung Astrid tak terluka, dan berusaha mencari
sosok yang ia kira terserempet. Ternyata tidak
ada siapa-siapa di situ. Astrid takut ketika mendengar suara berderak lalu ia melihat
sosok berambut panjang merangkak keluar dari semak-semak. Astrid ketakutan lalu
memacu
motornya pergi dari tempat itu.
Astrid sampai di rumah sakit dan langsung bertugas ke di kamar mayat, menggantikan
pak Tikno penjaga kamar mayat yang
sedang cuti. Astrid sebenarnya tidak sendirian, karena ada Reni dan Levan, namun
Astrid yang giliran tugas jaga malam. Entah kenapa suasana malam itu mencekam bagi Astrid, apalagi setelah kecelakaan yang ia alami. Di dalam kamar jenazah muncul sekilas
penampakan seram yang tak urung membuat bulu kuduk Astrid merinding. Iapun bergegas menutup kamar
jenazah dan segera kembali ke depan. Begitu berbalik Astrid dikagetkan dengan
kemunculan seorang perempuan yang tiba-tiba telah berdiri di depan Astrid. Perempuan
pucat itu (kelak akan diketahui itu adalah arwah
Menur, perawat yang hilang misterius beberapa tahun lalu dan diduga telah
meninggal tanpa diketemukan jasadnya hingga kini) hanya diam dan ia malah
menangis dan tiba-tiba berlari menuju jendela meninggalkan Astrid kemudian
lompat dari jendela lantai 2 itu. Astrid terkejut berteriak tapi ternyata
ketika dilihat kebawah tidak ada tanda-tanda orang jatuh, hingga saat datang seorang
perawat membawa mayat kekamar jenazah. Betapa terkejutnya Astrid karena dalam
pandangan Astrid mayat yang baru datang wajahnya serupa dengan sosok wanita yang baru ia temui dan lihat melocat ke luar jendela
(Menur). Kejadian malam itu sungguh membuat
Astrid shock.
Sejak malam itu Astrid selalu merasakan ketakutan dengan munculnya penampakkan
sosok Menur, terutama saat tengah malam. Sosok Menur
selalu muncul setiap tengah malam saat Astrid jaga di kamar mayat
dan juga menjelang tidur hingga Astrid tak berani memejamkan matanya. Setiap ia
memejamkan mata sosok Menur sudah ada di dekatnya. Blacky
anjing kesayangannya yang biasanya penurut sejak hari itu juga sering menggonggong dan seperti marah dan ketakutan kalau di dekati Astrid.
Hingga
suatu hari Astrid dapat sebuah petunjuk. Astrid menemukan selembar foto Menur dalam ruangan kerja dokter Arfan. Pertanyaan Astrid, ada hubungan apa Menur dengan
dokter Arfan? Dibantu Reni Astrid bertanya pada Levan yang sudah lebih lama bekerja di rumah sakit itu. Astrid mencari petunjuk tentang hubungan Menur dengan dokter
Arfan. Akhirnya diketahui ternyata Menur adalah mantan pacar Dokter Arfan. Ada
orang yang pernah melihat mereka berengkar hebat hingga Menur menampar dokter
Arfan sambil
berurai air mata. Levan
menyimpulkan pasti ada hubungannya dokter Arfan dengan kematian Menur. Mungkin Astrid sedih dan
menghilang sejak itu. Astrid dan Reni sependapat dengan
dugaan Levan.
Keesokan harinya Astrid kebetulan bertugas siang dan berpapasan
dengan pengemis tua di parkiran RS. Pengemis itu melotot marah ke padanya ketika Astrid akan memberinya uang sedekah. Wanita
tua itu malah menghardik dengan berkata ‘hush.. pergi kamu.. jangan mengganggu
manusia’...!! Astrid kebingungan lalu Astrid dilempar sebuah benda kecil oleh si pengemis yang tanpa sengaja masuk dalam
tas Astrid. Sampai di rumah Astrid heran menemukan cermin kecil dalam tas
besarnya yang terbuka. Astrid penasaran? Saat memperhatikan cermin itu untuk
berkaca.. aaaarrgghhh... Astrid terkejut melihat sosok perempuan berambut
panjang tengah menempel di punggungnya.. Astrid menjerit-jerit ketakutan. Betapa terkejutnya Astrid, dari pantulan cermin itu Astrid
melihat sosok Menur ternyata selama ini berada duduk dipundakanya. Saat Astrid melihat di kaca kamar
sosok Menur tak terlihat. Tubuh
Astrid gemetar menahan takut.
Astrid hampir
putus asa menyadari keadaanya. Apalagi setelah tanpa sengaja Astrid melihat dan
mendengar dr Arfan menangis menyesali kepergian
Menur, padahal ia ingin meminta maaf atas pertengkaran mereka dulu. Beruntung ada Reni sahaatnya yang membuat Astrid tegar.
Dibantu oleh pak Tikno yang sudah kembali masuk kerja, Astrid dan Reni mendapat
petunjuk baru. Menurut pak Tikno sosok Menur tidak akan pergi dari punggung
Astrid sebelum ia menyelesaikan masalahnya. Hingga Astrid menamukan petunjuk
baru di semak bawah jendela tempat sosok menur melompat, sebuah jam tangan dalam
kondisi mati pada posisi jarum jam 12 malam. Astrid merasa jam ini ada hubungannya dengan sosok Menur. Saat Astrid
mengkonsultasikan pada Levan, Levan berubah gelisah dan sok berusaha meminjam
jam tersebut dengan alasan mau dicarikan informasi. Beruntung Astrid tak
memberikan jam itu pada Levan yang mendadak menghindar saat dr Arfan melintas
di dekat mereka.
Di dekat kamar mayat tepat jam 12 malam Astrid memberanikan diri
mengeluarkan cermin yang bisa menampakkan sosok Menur itu dan mendekatkannya
pada jam temuannya. Saat jam tepat pada posisi 12 malam tiba2 astrid seperti
bisa melihat sosok Menur yang tengah berbincang dengan Levan. Ternyata Levan
tengah memaksakan cintanya pada Menur tapi Menur menolaknya karena telah
berkomitmen dengan dr Arfan. Levan tersinggung merasa diremehkan karena miskin
dan mulai menyerang Menur. Menur ketakutan dan mundur mundur hingga terjatuh
dari jendela lantai 2 tersebut. Sesaat setelah jatuh Levan tak berhasil
menemukan badan Menur di bawah jendela. Ternyata Menur masih hidup dengan
kondisi luka parah dan sembunyi di balik pohon/semak. Saat Levan pergi Menur
mencoba merangkak pergi namun malah terserempet kendaraan di tikungan tempat
pertama Astrid menyerempet sosok Menur beberapa malam lalu.
Saat Astrid kembali terjaga dari kilasan yang dilihatnya ia kaget karena
melihat Levan telah berdiri di depannya. Levan hendak menghabisi Astrid yang
telah mengetahui rahasia kejahatannya. Sosok Menur yang mencoba menyerang Levan
juga mampu dihalau Levan yang telah memagari diri dengan penangkal. Beruntung
di saat gawat pak Tikno datang dan berhasil melumpuhkan Levan yang telah
mengikat dan melakban mulut Astrid. Saat hendak menyerang pak Tikno Levan malah
terjatuh dari jendela yang sama dengan dulu Menur jatuh dan meninggal. Astrid
selamat.
Beberapa hari kemudian Astrid, Reni, dr Arfan dan pak Tikno tampak berdoa
di makam Menur. Ya, akhirnya jasad Menur berhasil ditemukan di jurang kecil
dekat tikungan dan dikuburkan dengan layak.
End.
No comments:
Post a Comment